Tempe Kemul Pemersatu TNI - Polri dan Masyarakat di Wonosobo

    Tempe Kemul Pemersatu TNI - Polri dan Masyarakat di Wonosobo
    Waktu istirahat bagi anggota TNI dan Polri di Wonosobo tidak hanya dimanfaatkan untuk sekedar beristirahat, namun juga menjadi momen untuk mempererat keakraban dengan masyarakat sekitar. Salah satu caranya adalah dengan menikmati makanan khas daerah, yaitu tempe kemul. (11/05)

    WONOSOBO - Waktu istirahat bagi anggota TNI dan Polri di Wonosobo tidak hanya dimanfaatkan untuk sekedar beristirahat, namun juga menjadi momen untuk mempererat keakraban dengan masyarakat sekitar. Salah satu caranya adalah dengan menikmati makanan khas daerah, yaitu tempe kemul. (11/05)

    Tempe kemul adalah gorengan khas Wonosobo yang terbuat dari tempe yang diiris tipis, dicelupkan ke dalam adonan tepung, lalu digoreng hingga renyah. Makanan ini menjadi favorit warga setempat maupun pengunjung yang datang ke daerah ini.

    "Menikmati tempe kemul bersama-sama dengan masyarakat membuat kami merasa lebih dekat dan akrab. Kami bisa saling berbagi cerita dan membangun rasa saling pengertian, " ungkap Serda Puji  Babinsa Koramil 13/Leksono Kodim 0707/Wonosobo.

    Memang waktu istirahat menjadi momen yang berharga untuk mempererat hubungan antara aparat keamanan dan masyarakat. Dalam suasana yang lebih santai, mereka dapat saling berinteraksi, berbagi cerita, dan membangun rasa saling pengertian. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling percaya.

    “Kegiatan semacam ini tidak hanya bermanfaat bagi hubungan TNI-Polri dan masyarakat, tetapi juga dapat mempromosikan kuliner lokal dan melestarikan warisan budaya daerah. Hal ini sejalan dengan upaya untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.

    Hal senada diungkapkan Agus warga Desa Timbang. Menurutnya, waktu istirahat yang diisi dengan menikmati makanan tradisional bersama merupakan cara efektif untuk mempererat hubungan antara aparat keamanan dan masyarakat.

    "Suasana yang santai dan menyenangkan saat menikmati tempe kemul membuat interaksi kami menjadi lebih natural. Kami bisa saling mengenal budaya masing-masing, " jelasnya.

    wonosobo jateng tmmd tmmdregulerke120
    Agung widodo

    Agung widodo

    Artikel Sebelumnya

    Kekompakan Tanpa Batas Demi Kesuksesan TMMD...

    Artikel Berikutnya

    Gorong - Gorong Mulai Dikerjakan Oleh Satgas...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now
    Hendri Kampai: Kekuasaan, Kesempatan untuk Berbuat Baik atau Kezaliman yang Menghancurkan
    Hendri Kampai: Menjaga  Euforia Harapan

    Ikuti Kami